Ternyata ditemukan Makhluk ini di Permukaan Bumi!Apakah ini DABBAH?




Hari kiamat adalah hari di mana bumi hancur beserta isinya. Tidak ada satu pun manusia yang akan selamat.
Sebelum kiamat datang, sebenarnya banyak dijelaskan akan tanda-tanda kedatangan hari itu, seperti matahari terbit dari barat, kemunculan dajal, dan binatang yang juga menjadi pertanda kiamat. Itulah dabbah.

Dalam Al-Qur'an dijelaskan, “Kami keluarkan dabbah, (binatang) dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.” (QS. An-Naml: 82)

Para ulama beberapa berlainan pendapat mengenai tempat keluarnya dabbah. Namun dari sekian banyak pendapat yang muncul, diantaranya ada yang paling kuat.
Yakni pendapat yang mengatakan bahwa dabbah akan keluar dari Mekah, tepatnya dari masjid yang paling mulia. Pendapat tersebut diperkuat dengan adanya hadis yang diriwayatkan oleh yang berbunyi: "Dabbah akan keluar dari masjid yang paling besar, tatkala mereka (sedang duduk-duduk tiba-tiba bumi bergetar) ketika mereka sedang demikian tiba-tiba bumi terbelah." (Hudzaifah bin Asid dalam Majma'uz Zawawid VIII/ 7-8)

Ibnu Jurayj mengatakan bahwa Ibnu Zubair menjabarkan binatang ini dengan rinci, “Kepalanya seperti kepala kerbau, matanya seperti mata babi, telinganya seperti telinga gajah, tanduknya seperti tanduk rusa jantan, lehernya seperti leher burung unta, dadanya seperti dada singa, warna kulitnya seperti warna kulit harimau, panggulnya seperti panggul kucing, ekornya seperti ekor biri-biri jantan dan kakinya seperti kaki unta.

Disebutkan dalam hadits Hudzaifah bin Asid diriwayatkan oleh al-Hakim, “Sesungguhnya binatang ini akan keluar 3 kali.” Beliau menyebutkan hadits seutuhnya, lalu beliau berkata, “Hadits ini shahih dengan syarat al-Bukhari dan Muslim, namun keduanya tidak mencantumkannya.” Disepakati pula oleh Imam adz-Dzahabi dalam kitabnya, Talkhisul Mustadrak (IV/484-485).
Juga dari Hudzaifah yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan al-Hakim, “Sesungguhnya binatang tersebut akan keluar 3 kali, yaitu dari ujung Yaman, lalu keluar di daerah dekat Makkah, selanjutnya keluar dari Masjidil Haram di antara rukun al-Aswad dan pintu Bani Makhzum.”
Akan tetapi di dalam sanad riwayat ini ada Thalhah bin ‘Amr al-Hadhrami, dia adalah dha’if, dan takhrij hadits ini telah disebutkan.

Suatu ketika ilmuwan pernah menggali tanah pada kedalaman 1.400 hingga 2.800 meter, disana mereka menemukan bebatuan yang sangat keras, panas yang tak tertahankan, dan oksigen yang minim. Meski kondisinya tidak bersahabat, di sana ternyata ditemukan juga makhluk-makhluk hidup dan berkembang biak.



Akhirnya para ilmuwan tersebut dibingungkan dengan sebuah pertanyaan, bahwa seberapa dalam makluk hidup bisa bertahan dikedalaman bumi ?

Kebanyakan ilmuwan percaya bahwa di kedalaman tersebut, hanya bakteri yang bisa bertahan. Dikarenakan panas dan minim oksigen, juga ketersediaan makanan yang sangat sedikit.

Sebagaimana dilansir dari BBC.com, di beberapa pertambangan emas di Afrika Selatan, ditemukan beberapa makhluk kecil yang sangat memungkinkan menjawab rasa keingintahuan kita. Dan inilah untuk pertama kalinya, manusia berhasil memfilmkan makhluk hidup yang berada nun jauh di perut bumi.

Tak ada yang tahu, bagaimana mereka bisa berada di bawah sana. Penemuan ini menjawab pertanyaan bahwa makhluk hidup bisa bertahan di kedalaman bumi, sesuatu yang tak terbayangkan sebelumnya.

Tahun 1980-an, ilmuwan menemukan adanya kehidupan yang bertahan ribuan kaki di bawah permukaan tanah.
Seorang ilmuwan bernama Gaetan Borgonie di Belgia meyakini bahwa makhluk hidup bahkan bisa bertahan jauh lebih dalam dibawah bumi, untuk saat ini baru ditemukan spesies seperti cacing nematoda.
Cacing-cacing nematoda terbukti sangat kuat, mampu bertahan di lingkungan yang sangat panas sekaligus dingin. Juga, mampu bertahan dari dehidrasi.



Penemuan-penemuan ini menginspirasi para peneliti lain untuk mencari kehidupan yang kompleks di tempat ekstrim lain di seluruh dunia. Hampir pasti, makhluk-makhluk hidup baru akan ditemukan di perut bumi yang lebih dalam. Hal ini juga membawa keyakinan bahwa kehidupan di perut bumi adalah sesuatu yang mungkin.

Jika kita melihat hal ini dan menghubungkannya dengan keluarnya dabbah pada hari akhir nanti, bukanlah merupakan sesuatu yang tidak mungkin atau mustahil mengingat bahwa usia bumi yang lebih tua dari keberadaan manusia dan seluruh makhluk di bumi itu sendiri, dan tentu saja masih sangat banyak spesies binatang yang masih belum teridentifikasi dan keberadaannya masih menjadi misteri sehingga hal tersebut masih diceritakan turun temurun di setiap peradabannya, 

Keberadaan Cacing ada di hampir semua tempat di dunia. Mereka bisa ditemukan di mata air panas, gurun pasir, pegunungan, bahkan di laut terdalam. Mereka juga hidup di kutub selatan, di dalam perut hewan dan manusia,
Tim peneliti memilih tambang-tambang di Afrika Selatan, karena tempat terdalam di dunia yang bisa diakses. Kedalamannya mencapai 3.2 km di bawah permukaan tanah. Peneliti yang dipimpin oleh Borgonie mengambil sampel bebatuan, dan setelah diteliti di mikroskop, dia menemukan banyak cacing kecil menggeliat, makhluk hidup pertama yang ditemukan manusia di kedalaman tersebut.



Dalam Al-Qur'an dijelaskan,  “Kami keluarkan dabbah, (binatang) dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.” (QS. An-Naml: 82)

Mengingat bahwa dabbah tersebut dikeluarkan dari dalam bumi, bukanlah hal yang tidak mungkin bahwa saat ini, dabbah sudah ada didalam bumi dan hidup sebagaimana spesies lainnya bahkan ukurannya masih sangat misterius. 



Pada akhir zaman manusia akan melihat suatu keganjalan-keganjalan yang tidak disangka sebelumnya. Keganjalan tersebut diluar nalar manusia. Segala sesuatu yang dianggap tidak mungkin terjadi, ternyata dapat terjadi. penjelasan lain menjelaskan bahwa Dabbat al-ard adalah seekor hewan yang memiliki tubuh yang sangat besar,  dikatakan semasa ia keluar dari sarangnya, mempunyai kecepatan seperti seeokor kuda yang berlari setelah 3 hari, dan dabbatul ard bisa mengeluarkan 1/3 badannya. Kemudian ia mampu berbicara dengan manusia dengan berbagai bahasa di dunia, 

Berdasarkan penjelasan hadits dan ayat mengenai dabbatul ard yang dapat berbicara pada manusia dengan berbagai Bahasa diseluruh dunia, artinya hal ini mempunyai beberapa kemungkinan, 

Yang pertama, jika berbicara tersebut memang hewan ini yang memiliki kemampuan itelegensi yang diluar batas manusia untuk mengetahuinya, sehingga kecerdasan yang terbentuk mampu mempelajari seluruh peradaban manusia, karena memang peradaban manusia sudah ada sejak zaman dahulu dan sudah berkomunikasi selama ratusan abad sehingga bukan tidak mungkin jika hewan yang hidup ratusan tahun dengan pendengaran dan intelegensi tersebut mampu mempelajari berbagai suara seperti pola Bahasa manusia.

Kemungkinan kedua, adalah berbicara tersebut merupakan hal yang ghaib, artinya sebuah maksud dan pemikiran yang ada didalam binatang ini ketika berjumpa dengna manusia dapat dipahami oleh manusia.

Beberapa kemungkinan lainnya yang dapat diberikan adalah perkembangan peradaban dan teknologi, sehingga  ilmu-ilmu dan penemuan-penemuan yang dicapai oleh manusia mengantarkan manusia dapat memahami bahasa hewan, dan dapat berbicara dengan benda mati, seperti radio dan televisi.
Sehingga pada saat itu semua terjadi, maka peristiwa manusia yang dapat berbicara dengan hewan tersebut bukanlah meurpakan hal yang aneh lagi. Yang artinya tidak ada yang tidak mungkin mengenai hal ini untuk masa mendatang dan perkembangan zaman. 


Bagaimana menurutmu ? ada tambahan ?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bangkai Raksasa Ditemukan di Laut Indonesia, Ilmuwan Kewalahan..

Temuan Kuno di Indonesia yang Mengubah Peradaban Dunia

Harus Tahu!! JAM KIAMAT sudah dibentuk!Dunia lebih cepat 2 Menit